yang melaksanakan thawaf kemudian mengalami haidh. Dia berkata, kepada mereka: "Dia

radliallahu 'anha berkata; "Shafiyyah mengalami haidh pada hari Nafar, lalu dia

menaungi aku saat aku mengalami haidh. Kemudian hal ini aku adukan

Kemudian 'Aisyah radliallahu 'anha mengalami haidh sedangkan dia sudah menyelesaikan seluruh

satu selimut tiba-tiba aku mengalami haidh maka aku diam-diam pergi lalu

thawaf ifadhah. Kemudian Shafiyyah mengalami haidh. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

tiba di Makkah dalam keadaan haidh, maka Nabi memerintahkannya untuk melakukan

ada yang bertalbiah dengan Umrah dan ada pula yang bertalbiah dengan

Abu Salamah bahwa ia menceritakan kepadanya, bahwa Ummu Salamah berkata, "Saat

Zainab binti Ummu Salamah menceritakan kepadanya, bahwa Ummu Salamah berkata, "Aku

Telah menceritakan kepada kami Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari Manshur bin Shafiy

'alaihi wasallam pada haji Wada'. Dan aku adalah di antara orang

"Jika salah seorang dari kami sedang mengalami haid dan Rasulullah shallallahu

wasallam, bahwa ia mengalami haid dan tidak melaksanakan shalat. Dan ia

untuk mengajak keluar wanita haid dan wanita yang sedang dipingit pada

ia suci, kemudian haid lagi dan menunggunya hingga ia suci kembali

Umar radliallahu 'anhuma Telah mengabarkan kepadanya; Bahawasanya ia pernah mentalak isterinya

lalu menahannya hingga ia suci dan haid kembali kemudian suci. Maka

dia ditanya, "Apakah wanita yang sedang haid boleh melayani aku, atau

sering mengobati orang-orang yang terluka dan mengurus orang yang sakit.' Saudara