Zainab binti Ummu Salamah menceritakan kepadanya, bahwa Ummu Salamah berkata, "Aku

Telah menceritakan kepada kami Yahya berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu 'Uyainah dari Manshur bin Shafiy

"Jika salah seorang dari kami sedang mengalami haid dan Rasulullah shallallahu

wasallam, bahwa ia mengalami haid dan tidak melaksanakan shalat. Dan ia

untuk mengajak keluar wanita haid dan wanita yang sedang dipingit pada

ia suci, kemudian haid lagi dan menunggunya hingga ia suci kembali

Umar radliallahu 'anhuma Telah mengabarkan kepadanya; Bahawasanya ia pernah mentalak isterinya

lalu menahannya hingga ia suci dan haid kembali kemudian suci. Maka

Aswad dari 'Aisyah berkata, "Aku dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah

"Kami tidak menganggap warna keruh dan kekuningan sebagai sesuatu dari haid."

atau bahagia, bagaimana dengan rizki dan ajalnya? ' Maka ditetapkanlah ketentuan

wasallam, sementara saat itu aku sedang haid."

dia ditanya, "Apakah wanita yang sedang haid boleh melayani aku, atau

sering mengobati orang-orang yang terluka dan mengurus orang yang sakit.' Saudara

mengeluarkan para gadis remaja kami dan wanita-wanita yang dipingit di rumah."

kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan akhirnya beliau memerintahkannya agar ia

datang haid maka tinggalkanlah shalat, dan bila telah berakhir maka bersihkanlah

keringanan untuk nafar meninggalkan Mina, dan pada mulanya Ibnu Umar melarang

isterinya. Ia melihat ada darah dan cairan berwarna kekuningan, lalu di

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menshalatinya dan beliau berdiri di bagian tengah