bahwa ia memberi fatwa bolehnya haji tamattu', maka seorang laki-laki pun

bin Affan pernah melarang mengerjakan haji tamattu' umrah sebelum haji, sedangkan

di 'Usfan. Utsman melarang melakukan haji tamattu' atau umrah. Kata Ali,

radliallahu 'anhu, ia berkata; "Dulunya haji tamattu' itu hanya dikhususkan bagi

radliallahu 'anhu, ia berkata; "Dulu haji tamattu' itu adalah rukhshah keringanan

nikah mut'ah dan Mut'atul Hajji haji tamattu'.

"Sesungguhnya ingin menggabungkan umrah dan haji pada tahun ini." Maka Ibrahim

disebutkan; "Al Mut'ah fil Hajji Haji tamattu'."

Dan Telah meceritakan kepada kami Zuhair bin Harb Telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ibrahim Telah mencerit

wasallam pernah menggabungkan umrah dengan haji dan mengerjakannya sekaligus. Kemudian beliau

'alaihi wasallam telah menggabungkan antara haji dan umrah. Setelah itu, tidak

lullah shallallahu 'alaihi wasallam mengumpulkan haji dan umrah dan sesudah itu,

'anhu, ia berkata; "Kami mengerjakan haji tamattu' bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi

dalam kitabullah, yakni Mut'atul Hajji haji tamattu', dan Rasulullah shallallahu 'alaihi

shallallahu 'alaihi wasallam berkenaan dengan haji tamattu' yang juga diikutsertai oleh

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Yahya ia berkata, saya telah membacakan kepada Malik dari Nafi' dari Ab

tidak boleh tahallul, sampai ibadah haji selesai." Dan Telah meceritakan kepada

isteri-isterinya untuk bertahallul pada tahun haji wada'. Hafshah bertanya, "Apa yang

berkata, "Tidaklah keduanya umrah dan haji kecuali merupakan satu perkara. Saya

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk haji ifrad."