tumpulnya maka itu adalah Waqidz hewan yang dibunuh bukan dengan senjata

yang sudah meninggal menitis pada hewan." Lalu seorang arab Badui berkata;

shallallahu 'alaihi wasallam di atas hewan tunggangannya, ketika berada di tengah

makhluk yang bernyawa manusia atau hewan kecuali sedikit gandum yang ada

sekelilingnya, menjadikan serangga-serangga dan hewan menuju api itu, kemudian orang

atau nashrani, sebagaimana kalian memperanakkan hewan, adakah kalian dapatkan diantaranya ada

Khattab yang sedang berjalan diatas hewan tunggangannya, dan ia bersumpah dengan

hingga aku pun mengambil kotoran hewan yang sudah kering. Kemudian semua

anganlah bertahallul kecuali setelah menyembelih hewan pada hari Nahr hari penyembelihan.

Maka dia memberi makan dua hewan tunggangan yang dimilikinya dengan dedaunan

qura, tepatnya ketika Mid'am mengendarai hewan tunggangan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, sebatang anak

Mu'awiyah bin Abu Sufyan, dan hewan tunggangannya terpeleset ketika keluar dari

paling baik, kalaulah bukan karena hewan sembelihanku, niscaya aku telah bertahallul

Dan aku lihat orang-orang dan hewan berlalu melewati depan tombak tersebut."

turun hingga pepohonan memerah dan hewan-hewan banyak yang mati. Maka mintalah

perjalanan safarnya di atas punggung hewan tunggangannya ke mana saja arah

para sahabatnya. Lalu Beliau menandai hewan qurbannya. Ini terjadi pada lima

memerintahkan siapa yang tidak membawa hewan qurban agar bertahallul. Maka orang

'alaihi wasallam ketika Beliau menggiring hewan qurbannya ketika orang-orang sudah berihram

bersama 'umrahku dan aku membawa hewan qurban yang aku beli di