mereka empat hal. Memerintahkan mereka beriman kepada Allah. Beliau bertanya: "Tahukah

Abu 'Adi dari Syu'bah dari Sulaiman dari Ibrahim dari 'Alqamah dari

dusta. Kaisar bertanya kepada penerjemahnya; Bagaimana kedudukannya diantara kalian? Aku menjawab;

sama sekali tak ada setitik iman pun dalam hatinya." Telah berlalu

ada seberat biji gandum pun iman di dalam hatinya, pernah datang

Allah. Itulah perkataan seorang muslim sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala QS

Allah yang berbunyi: "Allah meneguhkan iman orang-orang yang beriman dengan Ucapan

Tatkala turun ayat: Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka

ketika ia berzina dalam keadaan beriman, dan tidaklah mencuri ketika ia

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah: "bagaimana kedudukan nasabnya ditengah-tengah kalian?" Aku

target buruan yang sudah dikenainya. Iman mereka tidak sampai ke tenggorokan

melihatnya maka mereka semua segera beriman. Itulah maksud firman Allah: Pada

lantas bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah iman itu?" beliau menjawab: "Engkau beriman

Allah yang lebih mengetahui tentang iman mereka hingga firman-Nya "Dan mereka

sesungguhnya malu adalah bagian dari iman".

Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb berkata, telah menceritakan

sulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Iman akan menyebar di Madinah sebagaimana

shalat Maghrib dengan "Thuur", itulah iman pertama kali yang menancap di

sifat malu itu termasuk dari iman."