akan tetap duduk di tempat shalatnya hingga matahari terbit secara sempurna."

Dan telah menceritakan kepada kami Harun

shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalatnya seseorang dengan berjama'ah melebihi shalatnya

Dahulu Nabi Shallallahu'alaihiwasallam melakukan shalatnya pada sebagian malam seluruhnya, sedangkan

seolah-olah mendapati sesuatu kentut ketika shalatnya. Beliau bersabda, "Dia tidak perlu

orang yang mengangkat kepalanya dalam shalatnya sebelum imam, karena Allah akan

seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, dan tidak mengetahui berapa rakaat

meminta perlindungan fitnah Dajjal dalam shalatnya."

seorang diantara kalian dihitung dalam shalatnya selama duduk menunggu shalat, dan

termasuk manusia yang paling ringan shalatnya namun sempurna.

seharusnya beliau duduk tahiyat dalam shalatnya, dan beliau terus saja meneruskan

selama ia berada di tempat shalatnya untuk menunggu shalat dan malaikat

shubuh, 'Qaf wal Qur'an al-Majid'. Dan shalatnya beliau sesudah itu adalah

iau meringankan shalat, dan tidak shalat seperti shalatnya mereka.'

barangsiapa yang mengingatkan sesuatu dalam shalatnya maka hendaklah dia bertasbih, karena

melarikan diri dari tuannya, maka shalatnya tidak diterima."

lalu dia membaguskan wudlunya dan khusyu'nya dan shalatnya, melainkan itu

mengimami manusia, hendaklah dia meringankan shalatnya, karena di antara manusia tersebut

u dia bertanya kepadanya tentang suatu hal, maka shalatnya

Ummul Qur'an di dalamnya, maka shalatnya masih mempunyai hutang, tidak sempurna"