firman-Nya yang tidak sama dengan syair.' Abu Dzar berkata; 'Sepertinya aku

itu tidak lebih dari sekedar syair-syair Arab yang Allah tidak menurunkannya

dari mereka ada yang mendendangkan syair; 'Di antara kami ada seorang

menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-Syair telah menceritakan kepada kami Amr

Kata Anas selanjutnya, "Mereka melantunkan syair sedangkan Rasulullah bersama mereka, "Ya

telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin asy-Syair telah menceritakan kepada kami Harun

berkata; "Dulu saya pernah melantunkan syair di Masjid ini, yang ketika

Rasulullah, kami keluar untuk melantunkan syair, dan dengannya kami membantu di

dalam membaca, ini seperti membaca syair! Sungguh aku mengetahui surah-surah sepadan

itu beliau bersenandung dengan bait-bait syair yang pernah diucapkan oleh Ibnu

pasukan berujar; 'Wahai Amir, perdengarkan syair-syairmu kepada kami! ' Lantas Amir

telah menceritakan kepadaku Hajjaj bin Syair dan Muhammad bin Rafi', keduanya

mengambil dari perkataan seorang ahli Syair.'

hamz-nya." Perawi berkata; nafts adalah syairnya, an-nafkh adalah kesombongannya sedangkan hamznya

dari kegilaannya, dari kesombongannya dan syairnya yang jelek." kemudian beliau membaca

dia akan berkata; "Alangkah baiknya syairku, apakah aku harus bermalam di

dia akan berkata; "Alangkah baiknya syairku, apakah aku harus bermalam di

Sedangkan Unais sendiri adalah tukang syair. Unais berkata; 'Saya pernah mendengar

pengakuan taqdir dalam ucapan-ucapan dan syair mereka terhadap kenikmatan yang hilang

indahkan batu-batu besar sembari menyenandungkan syair, sedangkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam