"Ada sesuatu yang mengganjal dalam hatiku tentang perkara takdir, maka ceritakanlah

darinya. Siapa yang membenci dengan hatinya maka ia telah selamat. Tetapi

keimanannya belum masuk ke dalam hatinya, janganlah kalian mengumpat seorang muslim

ilmu kepadaku, jangan Engkau condongkan hatiku kepada kesesatan setelah Engkau beri

ada yang mendapati sesuatu dalam hatinya; tetapi sekiranya hatinya menjadi arang

berkata, "Kedua telingaku mendengar dan hatinya meresapinya dari Muhammad shallallahu 'alaihi

diam dan hanya memendam dalam hatinya, hingga ketika pemilik bangunan itu

Kedua telingaku telah mendengarnya dan hatiku memahaminya. Maka laki-laki tersebut berkata;

sesungguhnya kedua mataku tertidur, namun hatiku tetap terjaga."

harta-harta mereka yang berharga, dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang dizhalimi,

hadits ini di sanadkan oleh Hatim bin Isma'il dalam hadits yang

berkata; hadits tersebut diriwayatkan oleh Hatim bin Abu Shaghirah serta Syu'bah,

Asy Sya'bi dari Adi bin Hatim, ia berkata; tatkala turun ayat

satu dari keduanya. Ia berkata; hatiku membisikkan agar aku tidak makan

berada pada lisan Umar dan hatinya." Ia telah mewajibkan pemberian kepada

Hamzah, telah menceritakan kepada kami Hatim bin Isma'il dari Usamah bin

ia boleh mengenakan wewangian sesuka hatinya."

mampu dengan lisan hendaklah dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman."

tidak akan pergi." Padahal dalam hatiku aku ingin pergi melaksanakan perintah

Asy Sya'bi dari Adi bin Hatim, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam