shallallahu 'alaihi wasallam pernah mengizinkan nikah mut'ah, kemudian saya pergi bersama

shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk menikahi wanita dengan cara mut'ah pada

terdapat seorang laki-laki yang berpendapat nikah mut'ah tidak dilarang. Kemudian Ali

shallallahu 'alaihi wasallam melarang untuk menikahi wanita dengan cara mut'ah pada

ia mandul, apakah aku boleh menikahinya? Maka beliau melarangnya, kemudian ia

shallallahu 'alaihi wasallam melarang dari nikah mut'ah dan daging keledai jinak

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang nikah syighar.

wasallam bersabda: "Siapapun wanita yang dinikahi dengan mahar, pemberian atau janji

katakan; urusanku ada ditanganmu, maka nikahkanlah saya dengan orang yang engkau

atau wanita yang hendak ia nikahi, hijrahnya sekedar mendapat tujuan hijrahnya."

Anas, ia berkata; Abu Tholhah menikahi Umi Sulaim dan mahar perkawinan

Abu Hurairah berpendapat, "Ia boleh dinikahi." Sedangkan Ibnu Abbas berpendapat, "Waktu

adil kepada anak yatim maka nikahilah apa yang kalian suka dari

'alaihi wasallam- berkata; wahai Rasulullah, nikahilah anak wanita ayahku! Yaitu saudaranya.

menyaksikan atau tidak, lantas membenci pernikahan ini tersebut." Maka Ummu Salamah

bin 'Amru dia berkata; Bapakku menikahkanku dengan seorang wanita, lalu ia

bahwa ia berkata; wahai Rasulullah, nikahilah saudariku binti Abu Sufyan. Ia

apabila engkau butuh kepadanya maka nikahkanlah saya dengannya. Beliau bersabda: "Apakah

katakan; 'Apabila engkau selera, saya nikahkan engkau dengan Hafshah. Usman hanya

Abu Abdur Rahman, maukah saya nikahkan engkau dengan seorang wanita muda?