shallallahu 'alaihi wasallam wafat hingga shalatnya sering dilakukan sambil duduk, kecuali

Sallam pada suatu malam mengerjakan shalat di masjid, dan orang-orang pun

sulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat witir itu benar. Barangsiapa hendak

antara Makkah dan Madinah, dia shalat Isya' dua rakaat, kemudian berdiri,

bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat witir dengan membaca surah Al

Bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat malam delapan rakaat dan shalat

sulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Shalat di masjidku ini lebih baik

hendak memasuki Ka'bah, kemudian melakukan shalat padanya. Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi

Al Ghifari dia berkata; "Kami shalat Ashar bersama 'Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam

, "Apakah Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam shalat di dalamnya'?" dia berkata, "Ya,

cil- lalu Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam shalat dan dia Umamah masih dalam

wasallam bersabda, 'yang menjadi imam shalat kalian adalah yang paling banyak

dan tidak melebihinya, kemudian beliau shalat dengan selimut tadi. Lalu beliau

Barra, dia berkata; "Ziyad mengakhirkan shalat, maka Ibnu Shamit mendatangiku. Lalu

"Ada seorang perempuan cantik menawan shalat di belakang Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam."

"Kami bertanya kepada Ali tentang shalatnya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam lalu Ali

untuk menyeru dengan kalimat; 'Ash Shalatul Jami'ah mari kita tegakkan shalat

di sisinya dan beliau mengerjakan shalat dua rakaat sebagaimana mereka juga

memerintahkan mu'adzin untuk menyeru 'Ash Shalatu Jami'ah' marilah kita bersama tegakkan

Beliau juga membalik selendangnya, kemudian shalat dua rakaat." Ibnu Abu Dzi'ib