shallallahu 'alaihi wasallam dalam masalah mandi; sebagian berkata, 'Aku menyiramkannya seperti

istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi junub, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi

uliakanlah saat turunnya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah ia dengan air, salju dan

uliakanlah saat turunnya, luaskanlah kuburannya, mandikanlah ia dengan air, salju dan

tinggalkan shalat, dan bila selesai, mandilah."

'Lantas kami mengerjakannya. Lalu beliau mandi, kemudian bangkit dengan susah payah.

beliau menyiram diri dengan air mandi sedangkan jika tidak junub maka

haid." Beliau ditanya, "Bagaimana dengan mandi?, maka beliau menjawab, "Tidak seorangpun

jika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi junub, maka diletakkannya bejana air

kebiasaan haidl telah selesai, maka mandi dan letakkan kain pada tempat

shallallahu 'alaihi wasallam dan segera mandi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mencari-carinya

malam sesuai jadwal haidlmu, kemudian mandi dan balutlah dengan kain pada

haidl." Beliau ditanya, "Bagaimana dengan mandi?" Beliau menjawab: "Tidak seorang pun

menurut waktu kebiasaan haidnya, lalu mandi serta tetap shalat, dan harus

shalat menurut jadwal haidlnya, lalu mandi serta tetap shalat, dan dia

akan kepadaku Aisyah Radliyallahu'anha tentang mandi junub Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,

'alaihi wasallam keluar dari kamar mandi WC, kemudian beliau membaca Al

tetapi hentakan dari rahim. Jadi mandilah dan kerjakanlah shalat. Lalu lihat

bersedih, aku katakan kepada yang memandikannya; 'Jangan kamu mandikan anakku dengan

shalat, dan bila telah selesai mandilah dan cucilah darah yang masih