Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Puasalah dalam sebulan sebanyak tiga hari".

Harits bahwa; "Orang-orang ragu tentang puasa Nabi Shallallahu'alaihiwasallam pada hari 'Arafah.

dan belaiau bersabda: "Bagaimanakah ibadah puasamu?" aku menjawab, "Yaitu setiap hari."

dia berkata; Orang-orang ragu mengenai puasa 'Arafah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang puasa wishal, Para sahabat mengemukakan alasan,

Fadl bahwa orang-orang ragu-ragu mengenai puasa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di

bani Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku Allah,

Romadhan dan tetap melaksanakan shoum puasa hingga ketika sampai di Al

di bulan Ramadhan lantas beliau puasa, hingga beliau sampai di Usfan,

karena lupa padahal dia sedang puasa, hendaklah ia sempurnakan puasanya, sebab

Nabi Daud Alaihissalam dan shaum puasa yang paling Allah cintai adalah

menyambung akhir bulan untuk tetap berpuasa sehingga sahabat lain menyambungnya wishal.

amalan adalah kaffarat dosa, sedang puasa adalah bagi-Ku dan Aku lah

makan dan minum ketika sedang berpuasa maka hendaklah dia meneruskan puasanya

'Aasyura tanggal sepuluh Muharam dengan berpuasa, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

; Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam melarang puasa wishal. Maka beberapa orang kaum

mengeluarkan sperma, maka Beliau meneruskan puasanya". Kemudian kami datang menemui Ummu

akan terhapus oleh amalan shalat, puasa, sedekah, amar ma'ruf dan nahi

yang wajib, kamu mengerjakan shaum puasa bulan Ramadhan. Kemudian orang Badui

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan puasa wishal puasa terus tanpa berbuka