'alaihi wasallam, bahwasanya beliau bersabda: "Shalat wustha adalah shalat asar." Ia

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang shalat setelah fajar hingga matahari terbit,

bersabda: "Antara dua adzan ada shalat bagi yang ingin mengerjakannya." Ia

bersabda: "Barangsiapa mendapatkan satu rakaat shalat subuh sebelum terbitnya matahari maka

'alaihi wasallam pernah menjamak antara shalat zhuhur dan asar, serta antara

bersabda: "Barangsiapa menjamak antara dua shalat tanpa udzur, maka ia telah

lebih menguatkan lagi." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat

Madinah, mereka berkumpul dan menunggu shalat namun tidak ada seorang pun

telah menceritakan kepada kami Biysr bin Mu'adz Al Bashri berkata; telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Abdul

namanya adalah Samrah bin Mi'yar." Dalam persoalan adzan banyak ahli ilmu

"Bilal diperintahkan untuk menggenapkan bilangan dalam adzan dan mengganjilkan bilangan dalam

'alaihi wasallam dua kali-dua kali dalam baik dalam adzan maupun iqamah."

telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Al Hasan berkata; telah menceritakan kepada kami Al Mu'alla bin Asad berka

itu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat menghadap ke arah tombak tersebut,

untuk melakukan iqamah." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat

telah menceritakan kepada kami Yahya bin Musa berkata; telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Wahb dari Yunus

berkata; "Seorang mu'adzin lebih berhak dalam menentukan waktu adzan, sedangkan imam

'alaihi wasallam." Abu Isa berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat

kepada kami: "Jika kalian sedang dalam perjalanan, maka hendaklah kalian adzan

api neraka." Abu Isa berkata; "Dalam bab ini ada juga hadits