bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat Khauf dua rakaat bersama suatu

radliallahu 'anha berkata; "Pada awalnya, shalat diwajibkan dua raka'at, setelah Nabi

bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam shalat Ied dua raka'at, beliau tidak

aya berkata, saya memanjangkan dalam dua raka'at shalat fajar, maka dia

aihi wasallam bersabda; "Barangsiapa mengerjakan shalat sunnah dua belas raka'at dalam

lullah shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat malam dua raka'at-dua rakaaat, kemudian

bin Malik bahwa Ibnu Umar shalat di Jama' Muzdalifah dan beliau

Shallallahu'alaihi wasallam untuk bertanya waktu shalat subuh. Pada keesokan harinya ketika

hu 'alaihi wasallam menjama' menggabungkan dua shalat ini ketika dalam perjalanan,

seorang dari kalian selesai mengerjakan shalat sunnah dua raka'at sebelum subuh,

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat sunnat dua rakaat ringan antara

berkata; 'semua orang yang pernah shalat menghadap dua kiblat sudah tiada

Shallallahu'alaihi wasallam menjamak antara dua shalat kecuali di Jama' Muzdalifah

bin Malik dia berkata, kami shalat zhuhur bersama Nabi Shalallahu 'alaihi

beliau mengakhirkan Zhuhur sampai waktu shalat Ashar, kemudian singgah dan shalat

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melaksanakan shalat khauf di Dzi Qarad." Bakr

baginya. Sedangkan orang yang menghadiri shalat jama'ah akan dituliskan baginya dua

ia adalah sahabat yang mengalami shalat menghadap dua kiblat bersama Rasulullah

melainkan setelah itu aku menunaikan shalat sunnah dua raka'at, dan tidaklah

Jama' Arafah, lantas beliau menjama' dua shalat bersama mereka. Pada waktu