untuk meletakkan mimbar di tempat shalat tanah lapang, lalu beliau berjanji

Ibnu Abbas dan bertanya tentang shalat witir Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.

itu ternyata demikian, maka tinggalkanlah shalat. Namun apabila darah itu lain,

wasallam, kecuali beliau pernah mengerjakan shalat dua raka'at setelah Ashar."

a hari 'Arafah, barang siapa yang datang

beliau merubah posisi selendangnya, lalu shalat dua raka'at." Ibnu Abu Dzi`b

dengan mendatangi masjid, kemudian melakukan shalat dua raka'at, dan duduk untuk

sebelum orang-orang keluar untuk melakukan shalat. Ia berkata; Ibnu Umar menunaikannya

mengatakan; sungguh aku akan melakukan shalat malam dan melakukan puasa pada

dia adalah orang yang pernah shalat bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

jalan hingga sore hari, kemudian saya melakukan shalat bersama

shallallahu 'alaihi wasallam telah melakukan shalat dan berkata; wahai Rasulullah, sungguh

shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Shalat itu dua-dua raka'at, hendaknya kamu

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjama' shalat antara shalat Dluhur dan Ashar,

buk selama dua puluh hari, dan selalu mengqashar

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam pernah shalat Zhuhur pada siang hari yang

bertujuh. Beliau lalu bersabda: "Jagalah shalat kita, yakni shalat Fajar. Lalu

tersebut telah menghalangiku dari mengerjakan shalat dan puasa. Maka beliau bersabda:

hallallahu 'alaihi wasallam sangat memperhatikan shalat, bagaimana cara mengumpulkan orang banyak

hendak beri'tikaf maka beliau melakukan shalat fajar kemudian memasuki tempat i'tikaf