"Barang siapa mengucapkan di akhir shalat subuh; "Laa ilaaha illallah wahdahu

jika ada seorang hamba yang shalat dalam kondisi terang-terangan kemudian ia

sekiranya engkau berkehendak datang dan shalat di rumahku yang bisa aku

yang shalih sekiranya mau memperbanyak shalat malam." Perawi berkata, "Maka sejak

Jalla telah membebaskan setengah kewajiban shalat bagi musafir, dan kewajiban puasa

yang buta. Hingga tiba waktu shalat sedang ia berdiri di atas

di waktu malam dan akan shalat beliau menggosok giginya dengan siwak."

wasallam bersabda: "Janganlah kalian istirahat, shalat dan buang hajat di tengah

sebagaimana yang diperintahkan Allah maka shalat-shalat maktubah akan menghapus dosa antara

yang membuat mereka berangkat menuju shalat. Maka mereka menyebutkan terompet, tetapi

ia berwudlu sebagaimana wudlunya untuk shalat."

di leher para mu`adzin yaitu shalat dan puasa mereka."

mereka bersiwak setiap kali akan shalat."

tarikan nafasnya, setelah itu beliau shalat dan tidak berwudlu."

yang tersembunyi, yaitu seseorang mengerjakan shalat dan membaguskan shalatnya dengan harapan

maka apakah aku boleh meninggalkan shalat?" beliau menjawab: "Tidak, itu hanyalah

dan tetangganya dapat terhapuskan dengan shalat, puasa, sedekah dan Amar Ma'ruf

menerima dari pelaku bid'ah; puasa, shalat, sedekah, haji, umrah, jihad, prilaku

yang Allah tidak akan menerima shalat seseorang kecuali dengannya." Kemudian beliau

atau Abdul Malik, ketika waktu shalat tiba aku berdiri dan berwudlu,