shalat, maka ia harus mengulangi shalatnya. Mereka berpendapat bahwa hal itu

dicuci, maka ia harus mengulangi shalatnya." Sedangkan sebagian yang lain berkata;

dua puluh tujuh derajat daripada shalatnya seorang laki-laki sendirian." Abu Isa

Mereka juga mengatakan, "Anak kecil shalatnya belum dihitung, hingga seakan-akan Anas

luruskan punggungnya ketika rukuk dan sujud maka shalatnya rusak. Hal

adalah orang yang paling tahu tentang shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

wasallam ingin berlalu pergi dari shalatnya beliau beristighfar tiga kali. Setelah

kepada beliau, ia lalu shalat dan memperingan shalatnya. Setelah itu ia

shalat tidak menghadap kiblat maka shalatnya sah." Pendapat inilah yang diambil

laksanakan shalat sedang rambutnya terlihat maka shalatnya tidak

tidak melakukan seperti itu maka shalatnya kurang tidak sempurna." Abu Isa

keempat sekadar duduk tasyahud, maka shalatnya rusak. Ini adalah pendapat yang

ilmu, mereka berkata, maksud dari shalatnya Rabb Allah adalah rahmat, dan

Ummul Qur`an Al Fatihah maka shalatnya kurang, kurang dan tidak sempurna."

shalat, ia tidak harus membatalkan shalatnya selama hal itu tidak mengganggu."

maka hendaklah ia mengulangi semua shalatnya dengan berjama'ah. Dan jika seorang

Mahdi berkata; "Sekiranya seseorang membuka shalatnya dengan tujuh puluh nama Allah,

mereka shalat dengan duduk maka shalatnya tidak sah." Ini adalah pendapat

kedua hendaknya ia tetap meneruskan shalatnya, setelah itu ia sujud dengan

siapa yang hafal musti hafal dan siapa yang lupa pasti melupakannya.