di antara mereka. Kemudian tiba waktu shalat, lalu ada seorang mu'adzin

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di waktu yang lampau. Kemudian setelah itu

datang menemui beliau mengabarkan bahwa waktu shalat telah datang. Beliau lalu

mengetahui kebaikan yang terdapat pada waktu 'atamah shalat 'Isya dan shubuh,

pada zaman Nabi Yusuf." Pada waktu itu, orang-orang penduduk Masyriq menyelisih

padahal saat itu bukan pada waktu shalat. Malik kemudian berdiri lalu

dan bangun kembali di sebagian waktu malam, beliau berwudlu dari geriba

beliau dan shalat dibelakangnya. Pada waktu paginya orang-orang membicarakan kejadian tersebut.

"Ketika aku khawatir akan masuknya waktu Shubuh, maka aku pun singgah

beliau segera kembali saat masih waktu dluha, beliau melewati di antara

beliau segera kembali saat masih waktu dluha, beliau melewati di antara

turut melakukan sujud. Kemudian pada waktu shalat Jum'at berikutnya dia membaca

datang menjemput Beliau, tiba-tiba masuk waktu shalat. Maka Beliau melaksanakan shalat

orang yang tidak tidur di waktu malam". Lantas diberitakan kepada Beliau

Abu Bakar radliallahu 'anhu di waktu pagi hari hingga siang mulai

pelaksanaan shalat ini tidak ada waktu senggang buat Nabi shallallahu 'alaihi

wasallam tertahan lama disana sedangkan waktu shalat sudah masuk. Maka Bilal

wasallam tertahan lama disana hingga waktu shalat sudah masuk. Maka Bilal

karena Beliau tidak menentukannya saat waktu pertama kali, yakni hadits Ibn

mewajibkan bagi mereka shalat lima waktu pada setiap hari dan malamnya.