raya Iedul Fithri, kemudian beliau shalat dan berkhutbah, setelah itu beliau

beliau merubah posisi selendangnya, lalu shalat dua raka'at." Ibnu Abu Dzi`b

untuk meletakkan mimbar di tempat shalat tanah lapang, lalu beliau berjanji

Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Abdul Aziz bin Shuhaib

'alaihi wasallam berdiri untuk mengerjakan shalat bersama orang-orang dengan enam kali

bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat gerhana matahari…" kemudian Perawi menyebutkan

bersiap-siap dan maju, lalu beliau shalat. Beliau berdiri tersebut lama sekali

anda mengenai orang-orang yang meng-qashar shalatnya karena firman Allah; "…Jika kamu

gelap, dia singgah lalu mengerjakan shalat Maghrib kemudian melakukan makan malam,

begitu juga dengan kelompok yang shalat bersama beliau ikut bertakbir, kemudian

aku dapat melihatnya sedangkan waktu shalat Ashar telah tiba, aku berkata

saya bertanya kepada Aisyah mengenai shalat sunnahnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."

Aisyah dan tanyakan kepadanya tentang shalat sunnah setelah Ashar, dan katakan

tengah malam yang terakhir, maka shalatlah kamu dengan shalat apa saja

di gantikan dengan dua raka'at shalat Dluha." Abu Daud berkata; "Haditsnya

ampuni dengan melakukan hal itu shalat tasbih." Aku bertanya; "Jika aku

memanjangkan bacaan di dua raka'at shalat sunnah setelah Maghrib sehingga orang-orang

Bakar radliallahu 'anhu yang tengah shalat dengan memelankan suaranya." Abu Qatadah

shallallahu 'alaihi wasallam biasa mengerjakan shalat malam di antara setelah shalat

'anha pernah di tanya mengenai shalatnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam di